Apa yang membuat umat Islam mengagumi Arab Saudi ? Dari sisi intelektualnyakah ? Tidak mungkin, bahkan Wahabi yang merupakan mazhab resmi Saudi Arabia sangat anti dengan yang namanya intelektualisme. Mungkin dari sisi tasawwuf / ‘irfan ? Ini juga impossible, karena kita kesulitan melacak karya-karya sejarah yang mengindikasikan demikian. Dari sisi teknologi ? Arab Saudi bukanlah Negara yang produktif, justru yang lebih tampak mereka adalah Negara konsumtif. Kemajuan mereka dari sisi pembangunan, didapat dari bantuan ahli-ahli teknologi luar negeri, terutama big bos mereka “Amerika Serikat”.
Dalam lingkungan Islam, apakah Arab Saudi sekarang berkiprah serius untuk menjadi pelopor membela kepentingan umat Islam dalam tingkat global ? Apakah cukup waras rasanya berharap kepada Arab Saudi yang jelas-jelas merupakan sekutu Amerika, dimana Amerika di nilai lebih sering melecehkan martabat islam dan penduduk Muslim. Dari kehidupan dalam negeri Arab Saudi sendiri, konsep Raja sendiri sudah merupakan contoh konkrit betapa tidak Islaminya Saudi Arabi. Secara politik, Arab Saudi itu sudah terkenal tidak demokratis dan sangat otoriter.
Kalau melihat hal hal diatas, Sangat naïf sekali rasanya mengharap Arab Saudi dapat tampil “Bebas dan Cerdas” dalam membela kepentingan islam. Lalu mengapa dunia Islam tampak sekali “terpaksa” menghormati Arab Saudi ? Salah satu faktornya boleh jadi di karenakan adanya ka’bah (makkah) dan masjid Nabi/makam Nabi SAAW (madinah), dan beberapa jejak warisan sejarah peninggalan islam lainnya di arab saudi
Penguasa/raja-raja Arab Saudi hanya sekedar mendapat limpahan berkah yang berlimpah-limpah dari keberadaan ka’bah, masjid / makam Nabi SAAW dan warisan sejarah islam lainnya. Bagaimana mungkin orang islam tidak “terpaksa” hormat dengan arab Saudi, bukankah untuk menunaikan Ibadah haji dan berziarah ke masjid dan makam Nabi SAAW harus berangkat ke Arab Saudi ?
Sebagai Negara dengan penghasilan minyak terbesar didunia, Arab Saudi juga merasa seakan-akan “turut menentukan “ nasib Umat Islam dan nasib dunia.
Sekarang kita bertanya, apakah Arab Saudi akan tetap dapat menjadi wilayah muslim “yang dibanggakan” jika saja ka’bah, makam Nabi, masjid nabi tidak terdapat disana ? Atau dengan kata lain, andai saja kita tidak berhaji menuju Saudi, Apa yang bisa kita lakukan lagi -dengan terpaksa-, untuk membanggakan Arab Saudi ?
Jelas sekali, anggapan bahwa Saudi Arabia sebagai faktor penting dalam dunia islam dan global lebih ditentukan oleh keberadaan warisan Sejarah Islam dan kekayaan minyaknya, dan bukan ditentukan oleh kecerdasan para raja, penguasanya dan kaum intelektualnya. Lihainya lagi, para raja dan penguasa Arab Saudi dapat mengkamuflase tingkah tak patut mereka dengan topeng-topeng keislaman dan menganggap diri mereka sebagai penjaga Haramain (Makkah dan Madinah).
Tidak Heran, Dengan keberadaan mereka yang demikian, Para Penguasa / Raja-raja Arab Saudi ketika seakan-akan menunujukkan komitmen mereka terhadap perjuangan palestina, itu hanyalah sebagai “pemercantik” penampilan mereka yang ingin dianggap pembela dunia islam.
Kasus serangan dahsyat Israel baru-baru ini ke Wilayah gaza, dan tidak adanya kecaman keras dari penguasa dan Raja-raja arab Saudi atas tingkah zionis Israel tersebut, membuktikan bahwa arab Saudi benar-benar tidak jantan dan sudah tidak layak untuk dibanggakan.
Oh Makkah ……Oh Madina
Oh Ka’bah……. Oh masjid Rasuulullah SAAW……Oh Makam Nabi SAAW
Oh warisan sejarah islam kami Di Arab Saudi………….
Kelak akan ada yang menyelamatkan kalian dari kekuasaan-kekuasaan yang kini memanfatkan kalian untuk memenuhi selera duniawi mereka.
from-dzulfikarwordpress.com
0 comments:
Post a Comment