Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma inna nas’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah. Amin ya Rahiim.
Sangat sulit difahami, bagaimana mungkin banyak Muslim hari ini menyokong pencerobohan Amerika Cs ke Libya. Baik itu ulama, ustaz, pemerhati, pemerhati, wartawan, dan sebagainya. Bagaimana mungkin akal kita boleh membenarkan pencerobohan ke Libya itu? Sesempit itukah wawasan kita? Sependek itukah nalar sejarah kita? Tidakkah kita mahu belajar dari penderitaan bangsa Iraq dan Afghanistan, pasca pencerobohan Amerika Cs tahun 2003 dan 2001 lalu?
Alasan yang dipakai para agressor untuk menghujani Libya dengan peluru berpandu-peluru berpandu adalah: "Demi menyelamatkan warga Benghazi yang anti Gaddafi dari serangan brutalnya yang telah mengorbankan manusia sampai 6000 orang lebih." Dengan alasan ini lalu kita membenarkan serangan udara negara-negara syaitan seperti Amerika, Inggeris, Perancis, Itali, Kanada, dll.Apakah Kamu Menyokong Mereka Menghisap Darah Kaum Muslimin?
Alasan yang dipakai para agressor untuk menghujani Libya dengan peluru berpandu-peluru berpandu adalah: "Demi menyelamatkan warga Benghazi yang anti Gaddafi dari serangan brutalnya yang telah mengorbankan manusia sampai 6000 orang lebih." Dengan alasan ini lalu kita membenarkan serangan udara negara-negara syaitan seperti Amerika, Inggeris, Perancis, Itali, Kanada, dll.Apakah Kamu Menyokong Mereka Menghisap Darah Kaum Muslimin?
Mula-mula harus diklarifikasi dulu, benarkah korban yang jatuh dari pihak demonstran anti Gaddafi sampai 6000 jiwa lebih? Laporan ini berdasarkan pantau TV Aljazeera, lembaga HAM Libya, dan institusi hak asasi manusia antarabangsa. Sedangkan, korban menurut versi Kerajaan Libya sendiri tidak pernah dilihat. Setidaknya, kita harus melihat laporan kalangan Islam bebas, yang tidak terlibat dalam pertikaian politik di Libya. Kalau Aljazeera kan jelas-jelas sudah terlibat dalam revolusi dunia Arab saat ini, malah TV ini merupakan provokator paling sengit.
Cuba berfikir logik. Selama terjadi pertempuran di Libya, pernahkah kita melihat mayat-mayat bergelimpangan dalam jumlah yang besar? Pernahkah kita lihat ke rumah-rumah sakit, disana ada ribuan korban jiwa? Pernahkah kita lihat ada perkuburan-perkuburan beramai-ramai untuk menanam jenazah yang ribuan orang itu? Pernahkah kita lihat ada gambar-gambar mayat bertumpuk-tumpuk di Libya saat ini? Kalau ada semua itu, saya yakin rakyat Libya yang semula pro Gaddafi, mereka akan berbalik menyerang Gaddafi. Sebab fitrahnya manusia, tidak suka melihat kekejaman.
Bukannya kita menyokong kekejaman Gaddafi. Tidak sama sekali. Tetapi jangan sampai kita zalim dengan menuduhkan sesuatu yang memang tidak ada realitinya. Kekejaman Gaddafi kepada demonstran ya jelas harus dihentikan. Bukan seperti itu cara yang seharusnya dilakukan. Baik Gaddafi mahupun pasukan NATO, haram berbuat kezaliman.
Sekarang masalahnya, bagaimana boleh kita menolak kekejaman Gaddafi, sementara kita membenarkan kekejaman serangan NATO terhadap target-target sasaran awam di Libya? Apakah kalau yang menyerang itu Gaddafi, ia dilarang, tetapi kalau NATO, ia dibenarkan? Itukah yang namanya keadilan?
Seandainya NATO benar-benar adil-sedangkan syaitan tak ada yang bersikap adil-seharusnya mereka akan menghajar Israel dengan serangan ribuan tan peluru berpandu. Kerana kita tahu betapa kejamnya Israel saat menyerang warga Ghaza pada 2008 lalu. Begitu pula betapa kejinya bangsa itu saat merampok kapal Mavi Marmara dan membunuh puluhan manusia di dalamnya. Mengapa kita tidak meminta NATO menghajar Israel dengan segala kekejiannya itu?
Adakah seorang Muslim pantas meminta orang kafir membunuh sesama Muslim (warga Libya), sementara dia tidak pernah meminta orang kafir itu membalas kekejaman Yahudi Israel? Siapapun yang merestui pembunuhan kaum Muslimin di Libya saat ini, dengan meminta bantuan tangan-tangan keji kaum kuffar, mereka boleh jatuh dalam kekufuran. Berhati-hatilah wahai kaum Muslimin.
Mungkin anda akan membantah, "Tapi kan Gaddafi sudah kejam, sudah biadab, sudah membunuh ribuan orang Muslim? Dia harus dihentikan bagaimanapun caranya, berapapun harganya? "
Demi Allah, kekejaman Gaddafi-jika benar demikian adanya-tidak boleh dibenarkan dalam Syariat Islam. Dalam menyikapi pertikaian politik antara sesama Muslim (Kerajaan Gaddafi dan demonstrasi anti Gaddafi) seharusnya ditempuh jalan damai, jalan rundingan, dan kompromi. Bukan saling membunuh. Nabi Saw berkata, kalau dua orang Muslim berhadapan, keduanya sama-sama menghunus pedang, lalu salah satu darinya mati; maka keduanya masuk neraka. Yang terbunuh pun masuk neraka, sebab dia sudah ada niat membunuh kawannya.
Cara terbaik mengatasi pertikaian antar sesama Muslim adalah JALAN DAMAI, bukan saling serang dan membunuh. Dan lebih keji lagi, kalau untuk urusan saling membunuh itu, kaum Muslimin meminta bantuan orang kafir-laknat Allah atas mereka-. Wong, saling serang antar Muslim saja haram, apalagi meminta bantun kuffar untuk menyerang Ummat Islam yang lain. Ini adalah perbuatan terkutuk yang boleh mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Andaikan Gaddafi telah berbuat kejam dengan membunuh ribuan Muslim. Tetap saja solusinya bukan dengan mendatangkan kekuatan kuffar untuk menghancurkan seluruh negara Libya dan rakyatnya. Jangan sampai, hanya demi mengusir tikus yang masuk rumah, kita menyewa meriam milik orang kuffar. Nanti, bukan hanya tikus itu yang terbakar, tetapi seluruh rumah akan menjadi hancur berkeping-keping.
Cuba ingat bagaimana latar-belakang perang Afghanistan dan perang Iraq! Alasan perang Afghan, adalah untuk menghajar Osama bin Laden dan Al Qa'idah. Tetapi yang dihancurkan oleh NATO adalah seluruh negara Afghan dan rakyatnya, sementara Al Qa'idah sampai sekarang masih terus eksis. Alasan perang Iraq, adalah untuk menghajar Saddam yang memiliki senjata pemusnah besar-besaran. Ternyata kemudian terbukti, alasan itu bohong belaka. Tetapi bangsa Iraq sudah remuk-redam dihajar ribuan tan peluru berpandu NATO. Bahkan kini Iraq lebih didominasi oleh sekte Syi'ah Rafidhah. Wal 'iyadzubillah.
Kalau masalah kekejaman, Gaddafi bukan satu-satunya penguasa kejam. Cuba hitung berapa ribu manusia yang telah tewas di Afghanistan dan Iraq! Sebahagian menyebut sudah berjuta-juta. Lalu hitung berapa korban Muslim di Palestin akibat kekejaman Israel! Lalu hitung kekejaman di Somalia, di Rwanda, di Chechnya, di Bosnia, bahkan di Ambon, Maluku, Sampit, Sambas, dan lain-lain. Ada berapa ribu manusia yang "disate" di tempat-tempat itu? Lalu apakah NATO akan bergerak cepat untuk menghancurkan pihak-pihak pembantai di tempat-tempat itu?
Cara terbaik mengatasi pertikaian antar sesama Muslim adalah JALAN DAMAI, bukan saling serang dan membunuh. Dan lebih keji lagi, kalau untuk urusan saling membunuh itu, kaum Muslimin meminta bantuan orang kafir-laknat Allah atas mereka-. Wong, saling serang antar Muslim saja haram, apalagi meminta bantun kuffar untuk menyerang Ummat Islam yang lain. Ini adalah perbuatan terkutuk yang boleh mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Andaikan Gaddafi telah berbuat kejam dengan membunuh ribuan Muslim. Tetap saja solusinya bukan dengan mendatangkan kekuatan kuffar untuk menghancurkan seluruh negara Libya dan rakyatnya. Jangan sampai, hanya demi mengusir tikus yang masuk rumah, kita menyewa meriam milik orang kuffar. Nanti, bukan hanya tikus itu yang terbakar, tetapi seluruh rumah akan menjadi hancur berkeping-keping.
Cuba ingat bagaimana latar-belakang perang Afghanistan dan perang Iraq! Alasan perang Afghan, adalah untuk menghajar Osama bin Laden dan Al Qa'idah. Tetapi yang dihancurkan oleh NATO adalah seluruh negara Afghan dan rakyatnya, sementara Al Qa'idah sampai sekarang masih terus eksis. Alasan perang Iraq, adalah untuk menghajar Saddam yang memiliki senjata pemusnah besar-besaran. Ternyata kemudian terbukti, alasan itu bohong belaka. Tetapi bangsa Iraq sudah remuk-redam dihajar ribuan tan peluru berpandu NATO. Bahkan kini Iraq lebih didominasi oleh sekte Syi'ah Rafidhah. Wal 'iyadzubillah.
Kalau masalah kekejaman, Gaddafi bukan satu-satunya penguasa kejam. Cuba hitung berapa ribu manusia yang telah tewas di Afghanistan dan Iraq! Sebahagian menyebut sudah berjuta-juta. Lalu hitung berapa korban Muslim di Palestin akibat kekejaman Israel! Lalu hitung kekejaman di Somalia, di Rwanda, di Chechnya, di Bosnia, bahkan di Ambon, Maluku, Sampit, Sambas, dan lain-lain. Ada berapa ribu manusia yang "disate" di tempat-tempat itu? Lalu apakah NATO akan bergerak cepat untuk menghancurkan pihak-pihak pembantai di tempat-tempat itu?
Kita masih ingat bagaimana kekejaman regim tentera di Algeria ketika merampas kemenangan FIS pada tahun 1991-1992 lalu. Ketika itu regim tentera tersebut membunuh 50.000 lebih aktivis Islam, atas sokongan negara syaitan Perancis. Apa kita lupa dengan fakta sejarah itu? Lalu dimana pembelaan NATO terhadap FIS? Padahal FIS memenangi pilihan raya secara demokratik? Mengapa pemerintah tentera Algeria tidak dihajar oleh NATO dan negara sampah seperti Amerika, Inggeris, Kanada, dan sejenisnya? Dimana pembelaan mereka terhadap nasib 50.000 aktivis Islam di Algeria?
Dan yang paling konyol lagi, ialah alasan: "Menciptakan demokrasi di Libya." Ini adalah alasan yang paling TOLOL yang boleh dikemukakan. Demi melaksanakan demokrasi, kita menghalalkan pencerobohan negara-negara kuffar-semoga Allah mengutuk mereka dan menghancurkan ekonomi mereka-.
Dan yang paling konyol lagi, ialah alasan: "Menciptakan demokrasi di Libya." Ini adalah alasan yang paling TOLOL yang boleh dikemukakan. Demi melaksanakan demokrasi, kita menghalalkan pencerobohan negara-negara kuffar-semoga Allah mengutuk mereka dan menghancurkan ekonomi mereka-.
Bagaimana mungkin negara-negara itu ingin memaksakan demokrasi dengan bahasa "peluru berpandu dan bom"? Ini adalah KEMUNAFIKAN yang sangat telanjang. Mungkinkah boleh berlaku demokrasi dengan bahasa peluru berpandu? Sangat sulit dimengerti. Apakah ertinya demokrasi jika menghalalkan agressi, pencerobohan, dan serangan peluru berpandu-peluru berpandu? Disebut demokrasi kerana di sana tidak digunakan cara-cara kekerasan. Kalau memakai cara kekerasan, yang terjadi bukan demokrasi, tetapi demokrasi berdarah. Lihatlah di Afghanistan, disana Amerika berusaha mengdemokrasikan bangsa Afghan tetapi dengan memakai peluru berpandu. Akibatnya, rakyat Afghan merespon ajakan Amerika itu dengan serangan-serangan bom manusia, sampai saat ini. Demokrasi darah, ya hasilnya akan dibayar dengan darah pula.
Satu hal yang harus disedari. Andaikan nanti Gaddafi berjaya dihancurkan oleh pasukan NATO, lalu diganti tokoh lain yang lebih demokratik. Persoalannya, apakah selepas itu NATO akan pulang ke rumah masing-masing secara aman damai dan penuh ikhlas? Jangan bodoh kawan! Mereka sudah keluar uang banyak untuk menjatuhkan Gaddafi. Mereka pasti akan meminta BAYARAN atas wang yang sudah mereka keluarkan untuk aksi tentera itu. Sebagai catatan, harga 1 unit peluru berpandu Tomahawk saja bisa mencapai Rp. 5 bilion sampai Rp. 9 bilion.
Semua kos-kos itu pasti akan dimintakan untuk digantikan oleh negara Libya. Kalau bukan dibayar secara cash, boleh ditukar dalam bentuk hutang negara. Atau dialihkan dalam bentuk penguasaan ladang-ladang minyak di Libya. Mana ada perang yang cuma-cuma, kawan? Jangan bodoh dan terlalu lugu. Negara-negara agressor seringkali memanfaatkan perang semacam itu untuk mendapat pendapatan ekonomi besar. Itulah yang disebut sebagai "jualan peluru berkuah darah".
Sehebat apapun konflik di tengah kaum Muslimin, solusinya bukan dengan meminta bantuan pasukan kuffar yang terkenal haus darah dan zalim itu. Konflik di antara kaum Muslimin seharusnya diselesaikan dengan ishlah. Al-Quran mengajarkan agar kita menempuh jalan damai ketika menyelesaikan pertikaian suami-isteri. Bila konflik sudah serius, kita boleh mengambil, "Hakaman min ahlihi wa hakaman min ahliha" (seorang penengah dari pihak suami, dan penengah dari pihak isteri). Cara demikian diutamakan, kerana Islam menganut prinsip, "Was shulhu khair" (keamanan atau ishlah itu lebih baik).
Kalau untuk konflik rumah-tangga diutamakan cara ishlah, apalagi konflik yang menyangkut darah, nyawa, harta, dan kehidupan kaum Muslimin dalam skala luas? Lalu dimana akal kita ketika kini menyetujui pencerobohan Amerika Cs ke Libya? Itukah cara Islami yang diajarkan oleh Kitabullah dan As Sunnah? Sangat jauh, sangat jauh, seperti jauhnya langit dan bumi, serta jauhnya Barat dan Timur.
Cukuplah ayat berikut sebagai peringatan bagi kita semua:
Kalau untuk konflik rumah-tangga diutamakan cara ishlah, apalagi konflik yang menyangkut darah, nyawa, harta, dan kehidupan kaum Muslimin dalam skala luas? Lalu dimana akal kita ketika kini menyetujui pencerobohan Amerika Cs ke Libya? Itukah cara Islami yang diajarkan oleh Kitabullah dan As Sunnah? Sangat jauh, sangat jauh, seperti jauhnya langit dan bumi, serta jauhnya Barat dan Timur.
Cukuplah ayat berikut sebagai peringatan bagi kita semua:
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (Terjemah Ali Imran: 28).
0 comments:
Post a Comment